PENGERTIAN DAN BEBERAPA ASUMSI DASAR POD
Pengertian POD
Andragogi berasal dari bahasa Yunani yaitu andr yang berarti “orang dewasa” dan agogos yang berarti “memimpin atau membimbing”. Kata andragogi pertama sekali digunakan oleh Alexander Kapp pada tahun 1883. Menurut Kapp andragogi merupakan proses pendidikan bagi seluruh orang dewasa cacad maupun tidak cacad secara berkelanjutan.
Karakteristik POD
1. Orang dewasa telah memiliki lebih banyak pengalaman hidup
2. Orang dewasa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar
3. Orang dewasa telah memiliki banyak peranan dan tanggung jawab
4. Kurang kepercayaan pada kemampuan diri untuk belajar kembali
5. Orang dewasa lebih beragam dari para pemuda
6. Makna belajar bagi orang dewasa
Beberapa asumsi dasar dan implikasinya terhadap belajar
1. Konsep diri
Implikasi dari asumsi konsep diri terhadap belajar bagi orang dewasa, diantaranya:
a. Iklim belajar perlu diciptakan sesuai dengan keadaan orang dewasa
b. Pembelajar diikutsertakan dalam mendiagnosa kebutuhan belajarnya.
c. Pembelajar dilibatkan dalam proses perencanaan belajarnya.
2. Pengalaman
Beberapa implikasinya :
a. Proses belajar menekankan pada metode yang sifatnya menyadap pengalaman
b. Penekanan pada aplikasi praktis.
c. Belajar dari pengalaman.
3. Kesiapan untuk belajar
Implikasi dalam proses belajar orang dewasa atas uraian tersebut adalah :
a. Urutan kurikulum dalam proses belajar orang dewasa disusun berdasarkan tugas perkembangannya
b. Adanya konsep mengenai tugas-tugas perkembangan pada orang dewasa akan memberikan petunjuk dalam belajar secara kelompok.
4. Orientasi terhadap belajar
Implikasinya adalah:
a. Para pendidik orang dewasa berperan sebagai pemberi bantuan kepada orang yang belajar.
b. Kurikulum dalam pendidikan orang dewasa berorientasikan kepada masalah
c. Pengalaman belajar dirancang berdasarkan pada masalah.
Beberapa asumsi belajar
1. Orang dewasa dapat belajar
2. Belajar adalah suatu proses dari dalam
3. Kondisi belajar dan prinsip-prinsip belajar
TUJUAN DAN PERTIMBANGAN FILOSOFIS POD
Tujuan POD
Bergeiven mengemukakan tujuan POD sebagai berikut :
1. Membantu pelajar mencapai tingkat kebahagiaan
2. Membantu pelajar memahami dirinya sendiri, bakatnya, dan keterbatasannya serta hubungannya dengan orang lain.
3. Membantu mengenali dan memahami kebutuhan belajar seumur hidup.
4. Memberikan kondisi dan kesempatan dalam rangka mencapai kemajuan dalam proses pematangan secara spiritual, budaya, fisik, politik dan kejujuran.
5. Memberikan jika dibutuhkan, pendidikan bagi kelangsungan hidup tentang kemampuan baca-tulis, keterampilan kejujuran dan kesehatan.
Pertimbangan filosofis dalam POD
Filsafat adalah berkenaan dengan suatu rangkaian yang panjang dari akal sehat manusia disatu pangkal dan akhir cara berpikir filosofis di suatu ujung.
PRINSIP-PRINSIP UMUM UNTUK MEMILIH PENGALAMAN BELAJAR POD
Menurut Ralph W.Tyler. 1996, prinsip-prinsipnya adalah :
1. Seorang pebelajar yang hendak mencapai suatu tujuan belajar haruslah memiliki pengalaman-pengalaman belajar yang memberinya kesempatan untuk mempraktikkan bentuk atau jenis perilaku yang terkandung dalam tujuan tersebut.
2. Pengalaman-pengalaman belajar dibuat dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan kepuasan dalam diri pebelajar setelah melaksanakan perilaku yang tersirat dalam tujuan pendidikan yang bersangkutan.
3. Reaksi yang dikehendaki terjadi dalam pengalaman supaya berada dalam batas pengalaman pebelajar yang terlibat.
4. Ada banyak pengalaman belajar yang spesifik yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang sama.
5. Suatu pengalaman belajar biasanya akan menimbulkan beberapa macam hasil.
Referensi : Pendidikan Orang Dewasa (Dr. Yusnadi)
0 komentar:
Posting Komentar