Pages

11.17.2011

SHARING BERSAMA KAK GANDA

1. Konselor

- Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

- Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa (atau "murid") di bawah pengawasan guru.

- Konselor adalah seseorang yang memiliki keahlian dalam melakukan konseling.

- Konseling itu bukan hanya membimbing tetapi lebih kepada mengarahkan atau merangkul “jiwa”

- Seorang konselor harus mampu mengarahkan konseli agar konseli dapat memecahkan masalahnya sendiri dengan cara bertanya terus (menganalisa) sehingga konseli mampu menemukan jawaban dari masalah yang sedang dihadapi.

- Ketika konsep berpikir konseli tidak sesuai dengan norma maka sebagai konselor sebaiknya membetulkan konsep berpikirnya dengan memberikan gambaran-gambaran dari konsep tersebut sehingga dapat membuka wawasan konseli.


2. Siapa sebenarnya konselor sekolah

- Yang dapat menjadi konselor sekolah ialah orang-orang yang telah dilatih untuk menjadi konselor.

- Jadi, siapa saja bisa menjadi konselor sekolah asalkan telah mendapat pelatihan konselor.


3. Peluang kerja konselor sekolah

- Seorang konselor sekolah dapat bekerja selama masih ada sekolah. Jadi, peluang kerjanya sangat besar.


4. Tantangan-tantangan konselor sekolah

Ada beberapa alasan mengapa konselor sekolah kurang diterima di sekolah, yaitu :

- Tidak mengetahui fungsi konselor sekolah

- Pihak sekolah merasa rugi dengan adanya konselor sekolah karena mereka harus mengeluarkan biaya lagi

- Pihak sekolah merasa bisa menyelesaikan masalah siswanya tanpa harus ada konselor sekolah

- Pihak sekolah merasa orang tua bisa mengatasi masalah siswanya

11.06.2011

11.03.2011

ASAS-ASAS LAYANAN BIMBINGAN “KONSELING” BAG 2

C. Teknik-Teknik Konseling

· Teknik-teknik konseling yang verbal yaitu :

1. Ajakan untuk mulai

2. Penerimaan / menunjukkan pengertian

3. Perumusan kembali pikiran-gagasan / refleksi pikiran

4. Perumusan kembali perasaan / refleksi perasaan

5. Penjelasan pikiran-gagasan / klarifikasi pikiran

6. Penjelasan perasaan / klarifikasi perasaan

7. Permintaan untuk melanjutkan

8. Pengulangan satu-dua kata

9. Ringkasan / rangkuman

10. Pertanyaan mengenai hal tertentu

11. Pemberian umpan balik

12. Pemberian informasi

13. Penyajian alternatif

14. Penyelidikan

15. Pemberian struktur

16. Interpretasi

17. Konfrontasi

18. Diagnosis

19. Dukungan / bombongan

20. Usul / saran

21. Penolakan

· Teknik-teknik konseling yang non-verbal, yaitu :

1. Senyuman

2. Cara duduk

3. Anggukan kepala

4. Gerak-gerik lengan dan tangan

5. Berdiam diri

6. Mimik

7. Kontak mata

8. Variasi dalam nada suara

9. Sentuhan


D. Tenaga Pengajar dan Konseling

Saran untuk tenaga pengajar yang akan berbicara secara perseorangan terhadap siswa :

1. Sikap dasar selaras

2. Mengandung pengarahan

3. Pembentukan watak

4. Hubungan dengan orang tua

5. Pergaulan dengan jenis yang lain

ASAS-ASAS LAYANAN BIMBINGAN “KONSELING” PART 1

A. Asas-Asas Komunikasi Antarpribadi dalam Konseling

Ciri-ciri dari hubungan antarpribadi yang bercorak helping relationship adalah sebagai berikut :

1. Bermakna

2. Mengandung aneka unsur kognitif dan afektif

3. Berdasarkan saling kepercayaan dan saling keterbukaan

4. Berlangsung atas dasar saling memberikan persetujuan

5. Terdapat suatu kebutuhan di pihak konseli

6. Terdapat komunikasi dua arah

7. Mengandung strukturalisasi

8. Berasaskan kerelaan dan usaha untuk bekerja sama agar tercapai suatu tujuan yang disepakati bersama

9. Mengarah ke suatu perubahan pada diri konseli

10.Terdapat jaminan bahwa kedua partisipan merasa aman


B. Kondisi-Kondisi Eksternal dan Internal

· Kondisi adalah keadaan yang akan berpengaruh terhadap proses konseling dan terhadap hubungan antarpribadi yang berlangsung selama wawancara konseling.

· Kondisi-kondisi eksternal meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Lingkungan fisik di tempat wawancara konseling berlangsung

2. Penataan ruang

3. Bentuk bangunan ruang yang memungkinkan pembicaraan secara pribadi

4. Konselor berpakaian rapi

5. Kerapian dalam menata segala barang yang terdapat di ruang dan di atas meja tulis konselor

6. Penggunaan sistem janji

7. Konselor menyisihkan buku, catatan serta kertas di atas meja pada waktu konseli datang

8. Tidak terpasang peralatan rekaman

· Kondisi-kondisi internal

1. Konseli telah meneliti hal-hal seperti berikut : sikapnya terhadap konselor, kesan mengenai keahlian konselor, harapannya terhadap konselor dan lain-lain di awal sebelum proses konseling yang sebenarnya dimulai.

2. Konseli harus memiliki motivasi, sadar akan tanggung jawabnya dan berani mengungkapkan pikirannya.

3. Konselor telah meneliti hal-hal seperti berikut : jenis kelamin, umur, penampilan, penggunaan humor, dan lain-lain di awal sebelum hubungan antarpribadi dimulai

4. Konselor memperhatikan nilai-nilai hidup, pengalaman di lapangan, kemampuan menghadapi situasi, self-disclosure, konsep diri dan refleksi atas diri sendiri.