Pages

10.25.2011

TENAGA BIMBINGAN DI SEKOLAH PART 2

B. Pendidikan Konselor Sekolah

Di sini membahas tentang proses pendidikan yang harus dilalui oleh konselor sekolah sebelum terjun ke lapangan untuk bekerja sebagai tenaga profesional, yaitu :

1. Pendidikan akademik

* Sejak tahun 1992 program pendidikan akademik bagi konselor sekolah pada IKIP Negeri adalah program studi Bimbingan dan Konseling disini mahasiswa harus menyelesaikan minimal 144 SKS, termasuk mata kuliah Profesionalisasi Bimbingan Konseling.

* Dalam naskah Kurikulum Inti Pendidikan Tenaga Pendidik terdapat profil kemampuan dasar konselor sekolah yaitu :

v Menguasai bahan bimbingan

v Mengelola pelayanan bimbingan

v Menyelenggarakan administrasi bimbingan di sekolah

v Mengelola layanan konseling

v Melaksanakan tugas bimbingan yang berkaitan dengan pengajaran

v Menguasai landasan pendidikan dan bimbingan

v Memahami proses pengajaran

vMemahami asas penelitian dan menafsirkan penelitian pendidikan / bimbingan guna keperluan bimbingan dan konseling.

2. Perkembangan kepribadian

Ciri-ciri kepribadian konselor sekolah yang dapat mempengaruhi efektifitas layanan konseling menurut Belkin yaitu :

Ø Mengenal diri sendiri

Ø Memahami orang lain

Ø Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain

C. Tantangan-Tantangan yang Dihadapi oleh Konselor Sekolah

Di sini membahas tentang tantangan yang dihadapi konselor sekolah dalam menunaikan tugasnya sebagai tenaga bimbingan profesional.

1. Keadaan di Amerika Serikat

ü Adanya pendapat dari sejumlah kepala sekolah yang menyatakan bahwa konselor di sekolah seharusnya dilibatkan dalam administrasi pengajaran, kontrol terhadap presensi siswa, penyusunan jadwal pelajaran dll.

ü Adanya pendapat dari guru-guru yang menyatakan bahwa konselor harus selalu mendukung pandangan mereka serta membela keputusan mereka, dan tidak menempati posisi yang memungkinkan untuk berkontak dengan para siswa secara leluasa.

ü Pada penelitian yang menyatakan bahwa konselor dipandang sebagai orang yang sesuai untuk diajak membicarakan masalah akdemik dan masalah jabatan, tetapi kurang sesuai untuk diajak berbicara tentang masalah lain.

ü Adanya harapan dari orangtua siswa suapaya konselor sekolah membantu mereka dalam meyakinkan dan mendesak siswa untuk memilih program studi tertentu, sesuai keinginan orangtua.

ü Adanya kalangan para dosen yang membekali calon-calon konselor dengan tumpukan pandangan tentang peranan mereka di sekolah, serta mengungkapkan harapan-harapan mengenai apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang tidak dilakukan.


2. Keadaan di Indonesia

· Diri konselor sendiri seperti kepribadian yang belum terbentuk seutuhnya dan pengalaman yang masih terbatas.

· Pimpinan sekolah seperti sulitnya mengkomunikasikan kepada pimpinan sekolah mengenai landasan layanan bimbingan.

· Staf guru seperti sulitnya mengkomunikasikan kepada para guru mengenai landasan layanan bimbingan.

· Para siswa seperti siswa memandang konselor sebagai satpam sekolah ataupun keengganan siswa bertemu konselor.

· Orangtua seperti adanya harapan yang tidak realistis dari orangtua.

· Suasana di sekolah dan keadaan dunia pendidikan seperti kurang disiplin, pengaturan nilai dan kebiasaan siswa menyontek.

· Berwawasan luas, berpikir kreatif dan bertindak tepat.

· Berpendirian teguh tentang jabatannya sebagai profesi.

TENAGA BIMBINGAN DI SEKOLAH PART 1

A. Unsur Personil Bimbingan

1. Menurut pedoman-pedoman resmi

· Dalam Kurikulum Sekolah Dasar 1975, Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan, Buku III C unsur personil bimbingan adalah kepala sekolah, guru kelas dan penyuluh pendidikan.

· Dalam Kurikulum Sekolah Menengah Pertama dan Seklah Menengah Atas 1976, Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan, Buku III C unsur personil bimbingan adalah kepala sekolah, penyuluh pendidikan, guru-penyuluh atau wali kelas, guru dan petugas administrasi.

· Dalam buku Pengantar Kurikulum SMA 1984 unsur personil bimbingan adalah kepala sekolah, koordinator bimbingan dan penyuluhan atau konselor, guru bimbingan dan penyuluhan, wali kelas, guru mata pelajaran, orangtua siswa, pejabat, dan tokoh masyarakat.

· Dalam Kurikulum Sekolah Pendidikan Guru 1976, Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan, Buku III D unsur personil bimbingan adalah kepala sekolah, penyuluh pendidikan, guru-penyuluh, wali kelas dan guru bidang pengajaran.

· Dalam buku Pedoman Pembinaan Program Bimbingan di Sekolah, untuk Pembina Pendidikan Guru, 1981, unsur personil bimbingan adalah kepala sekolah, penyuluh, guru-penyuluh, guru dan wali kelas.

2. Menurut literatur profesional dalam bahasa Inggris

Berdasarkan taraf keterlibatan dan sifat tugas tenaga bimbingan ada tiga kelompok personil bimbingan (Bruce Shertzer dan Shelly C. Stone) yaitu:

o Tenaga bimbingan utama yang terdiri dari konselor sekolah, tenaga paraprofesional dan guru.

o Tenaga administrasi bimbingan atau yang memegang suatu fungsi pimpinan.

o Tenaga yang menunjang sebagai ahli dalam salah satu ilmu terapan atau aspek pengajaran yang terkait dengan pelayanan bimbingan di sekolah.

3. Klasifikasi personil bimbingan

Berdasarkan taraf keahlian dalam menangani pelayanan bimbingan di lembaga pendidikan sekolah klasifikasi personil bimbingan yaitu :

§ Konselor sekolah yaitu tenaga profesional yang mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan.

§ Guru-pembimbing atau guru-konselor yaitu seorang guru yang, disamping mengajar salah satu bidang studi, terlibat juga dalam rangkaian pelayanan bimbingan, termasuk pelayanan Konseling.

§ Guru yaitu tenaga pengajar yang melibatkan diri dalam pelayanan bimbimngan.

§ Sumber tenaga penunjang yaitu tenga spesialis seperti psiklog Klinis, tenaga pembantu administratif / tata usaha, tenaga narasumber dan tenaga paraprofesional.

10.08.2011

PROGRAM BIMBINGAN DI SEKOLAH (5)

D. Program Bimbingan di Berbagai Tahap Pendidikan Sekolah

Tngkt pddk

Aspek

TK

SD

SMP

SMA

PT

Tujuan

Kurikulum TK, 1976, 1978

Baca-Tulis-Hitung

UUSPN No.2 Thn.1989 psl 4 dan PP No.28 Thn.1990

UUSPN No.2 Thn.1989 psl 4 dan PP No.29 Thn.1990

UUSPN No.2 Thn.1989 psl 16 dan PP No.30 Thn.1990

Kebutuhan

Jasmani primer dan psikologis

Kasih sayang dan perhatian

Psikologis

Psikologis

Psikologis

Pola bimb

Generalis

Generalis

Tergantung lokasi sekolah

Tergantung lokasi sekolah

Kombinasi antara generalis, spesiallis dan relasi-relasi manusia

Komp bimb

Konsultasi

Pengumpulan data, pemberian informasi dan konsultasi

Semua komponen mendapat perhatian yang seimbang

Semua komponen mendapat perhatian yang seimbang

Sepanjang masa studi

Btk bimb

Kelompok

Kelompok

Kelompok

Kelompok dan individual seimbang

Tergantung

Personil

Guru kelas

Guru kelas

Tergantung pola dasar

Tergantung pola dasar

Tergantung