Pages

10.02.2010

प्सिकोलोगी बेलाजर 1

Belajar Dikondisikan

Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter Dmitrievich Pavlov menjadi seorang pendeta dan Pavlov pada mulanya belajar untuk menjadi pendeta tapi dia berubah pikiran. Pavlov lulus sebagai sarjana kedokteran dengan bidang dasar fisiologi. Karyanya mengenai pengkondisian sangat mempengaruhi psikologi behavioristik di Amerika.

Pavlov merupakan salah satu tokoh behavioristik yang menemukan teori classical conditioning yang ditemukannya melalui eksperimennya terhadap anjing. Dalam teori classical conditioning ini dinyatakan bahwa stimulus baru dapat dibuat untuk menimbulkan refleks tertentu. Berdasarkan teori Pavlov ini dalam belajar diperlukan pentingnya penciptaan kondisi atau lingkungan yang diperkirakan yang dapat menimbulkan respon pada diri. Selain itu dalam belajar juga terdapat adanya pembangkitan respon dari stimulus yang pada awalnya bersifat netral atau tidak mempengaruhi. Melalui penggabungan antara stimulus yang netral ini dengan respon, dimana proses ini dilakukan secara berulang-ulang maka nantinya stimulus netral ini dapat menimbulkan respon yang diinginkan. Biasanya respon yang terbentuk adalah bersifat emosional atau fisiologikal dan tidak disengaja. Maksudnya di sini adalah respon yang ada tersebut diluar kontrol kesadaran individu. Selain itu, adanya stimulus yang tadinya tidak ada hubungan menjadi berhubungan.

Sebagai ilustrasi yang dilakukan oleh Pavlov adalah percobaannya pada seekor anjing dan ia memperhatikan perubahan tingkah laku pada waktu tertentu. Dalam eksperimennya, ia menunjukkan bagaimana belajar dapat mempengaruhi perilaku yang selama ini disangka tidak refleksif dan tidak dapat dikendalikan. Melalui eksperimennya, Pavlov berharap agar air liur anjing itu bisa keluar bukan karena adanya suatu makanan, akan tetapi dikarenakan adanya kondisi tertentu yang sengaja dibuat. Singkatnya, percobaan Pavlov adalah sebagai berikut :
CS dan UCS diberikan tidak bersamaan :
- CS = bel dibunyikan responnya air liur tak keluar
- UCS = makanan diberikan responnya air liur keluar (UCR)
CS dan UCS diberikan bersamaan dan berkali-kali :
- CS dan UCS = bel dibunyikan dan air liur keluar
makanan diberikan (UCR)

Dari contoh di atas jika dikaitkan dengan pengalaman belajar saya, penerapan teori Pavlov ini seperti berikut, disini respon yang ingin ditimbulkan adalah keinginan untuk belajar. Jika diawali dengan membaca textbook maka keinginan untuk belajar itu kurang atau terkadang tidak ada. Baru baca satu halaman saja sudah mulai bosan. Tetapi jika membaca novel terlebih dulu maka ada keinginan untuk belajar tersebut. Kemudian saya sebelum belajar, membaca novel terlebih dulu kemudian membaca textbook baru belajar. Dan ketika proses ini saya lakukan berulang-ulang sekitar sebulan maka akhirnya tanpa membaca novel terlebih dulu saya mau memulainya dengan membaca textbook.

Tetapi pada suatu ketika saya merasa jenuh juga karena membaca textbook tanpa membaca novel. Atau dalam teori Pavlov disebut adanya extinction atau pelenyapan. Dan ketika hal ini terjadi saya mulai mencobanya lagi dari awal yaitu membaca novel dulu sebelum mulai membaca textbook.
Dari pengalaman saya di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
- Textbook merupakan CS (Conditioned Stimulus) dan buku novel merupakan US (Unconditioned Stimulus)
- Adanya keinginan belajar karena textbook merupakan CS (Conditioned Stimulus)
- Buku novel yang merupakan US disebut juga reinforcement (penguat).

Pada awalnya saya tidak menyadari bahwa pengalaman saya tersebut merupakan aplikasi dari teori Pavlov ini sampai akhirnya saya mempelajari tentang teori Pavlov ini.

Daftar Pustaka
Hergenhahn, B. R. & Olson M. H. 2009. Theories of Learning (Teori Belajar). Kencana Premedia Group : Jakarta.

0 komentar: